Alkisah pada jaman dahulu kala di sebuah jalan kecil di kota Sumedang hiduplah sepasang suami istri yang hidup bahagia. sang istri, sebut saja bunga (nama disamarkan-red) dan sang suami sebut saja gonzalez telah memiliki anak perempuan bernama melati. melati adalah anak cengeng yang walaupun hanya disapa oleh tetangga yang lewat pasti menangis. melati sangat kesepian karena di rumah dia adalah anak tunggal.
Tak terasa 6 tahun berlalu, ibu melati yaitu bunga kembali mengandung. sang jabang bayi diprediksi berjenis kelamin laki-laki. keluarga kecil inipun sangat bahagia bukan kepalang. 9 bulan berlalu sang bayi pun lahir dengan sehat walafiat, wajah lucu, kulit putih halus, dan tangisan yang merdu membuat setiap orang yang melihatnya menjadi gemas. sang bayi pun diberi nama deden. deden kecil tumbuh besar dan seperti kebanyakan anak laki-laki seusianya, deden termasuk anak yang nakal. dia paling gemar menggigit kuku. bahkan pernah suatu hari dia menggigit kuku seorang polisi bertampang sangar karena mempermainkan dirinya. "deeennn.... eta leupaskeun...nyeri euy...." kata sang polisi meringis sambil memegang jempol tangan kanannya yang berdarah akibat kena gigitan deden si badung sampai kukunya patah.
Umur 5 tahun, deden masuk mulai merasakan bangku sekolah. dia masuk di TK MURAI SEJAHTERA yang terletak di sebuah gang kecil di pinggiran kota Sumedang. di sinilah dia mulai merasakan suka terhadap lawan jenis. gadis yang beruntung itu, sebut saja ila. ila adalah seorang gadis kecil yang boleh dibilang cantik dibanding gadis-gadis kecil lain di sekolah deden. ila adalah anak tukang mie ayam. deden seringkali memperhatikan ila dan bahkan mencari perhatian ila. ila pun sepertinya memberikan respons yang baik. pernah suatu hari ila tak diberi uang bekal oleh orangtuanya. melihat muka ila yang sedih deden pun rela memberikan uang jatah jajan nya sebesar 50 rupiah. jumlah yang lumayan besar untuk ukuran anak TK saat itu dimana belum terjadi krisis moneter seperti sekarang ini.
Namun, dibalik kebaikan hatinya deden pun masih saja memiliki sifat yang nakal. pernah suatu hari saat bermain terowongan deden menarik rok ila sampai CD nya kelihatan. ila pun menangis tersedu-sedu. namun hanya selang beberapa jam saja deden dan ila kembali akrab. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar